Satu konsep penting yang sering dipakai buat bikin keputusan dalam ngoding. Tanpa operator ini, kode lo bakal susah buat mikir dan ngambil keputusan. Nah, di artikel ini, gue bakal bahas operator logika dengan cara santai tapi tetap berdaging.
Diterbitkan pada · 04 Mar 2025
Bayangin lo lagi main Mobile Legends, terus tim lo lagi war: kalau lo punya tank dan support yang kuat, lo bisa maju dan hajar musuh; kalau lo punya damage dealer atau strategi rotasi yang bagus, lo tetap bisa menang. Nah, konsep ini sama kayak operator logika dalam pemrograman, yang dipakai buat menguji kondisi.
Operator logika biasa dipakai bareng operator perbandingan (>, <, ==, dll.) buat bikin percabangan (if-else) atau perulangan (loop).
Dalam banyak bahasa pemrograman seperti Python, JavaScript, dan lainnya, ada tiga operator logika utama.
Operator AND hanya akan menghasilkan true
kalau kedua kondisi bernilai true. Kalau salah satu false
, hasilnya false
juga.
Contoh di JavaScript:
let umur = 20;
let sukaNgopi = true;
if (umur >= 18 && sukaNgopi) {
console.log("Boleh ngopi!");
} else {
console.log("Nggak boleh ngopi!");
}
Kalau umur
lebih dari 18 dan sukaNgopi
bernilai true
, maka lo boleh ngopi.
Operator OR menghasilkan true
kalau salah satu kondisi bernilai true.
Contoh di Python:
punyaPacar = False
if punyaPacar or malamMinggu:
print("Bisa malam mingguan!")
else:
print("Mending di rumah aja, ngoding!")
Kalau punya pacar atau malam minggu, bisa jalan-jalan. Kalau enggak, ya mending di rumah aje, ngoding.
Operator NOT membalikkan nilai logika. Kalau true
, jadi false
, dan sebaliknya.
Contoh di JavaScript:
let adaKopiLiong = false;
if (!adaKopiLiong) {
console.log("Beli kopi Liong dulu!");
} else {
console.log("Santai sambil ngopi Liong!");
}
!adaKopiLiong
artinya "tidak ada kopi Liong", jadi kalau adaKopiLiong = false
, hasilnya bakal true
, dan lo harus beli kopi dulu.
Lo juga bisa menggabungkan beberapa operator logika buat bikin kondisi yang lebih kompleks. Misalnya, bayangin lo mau nongkrong sama kawan-kawan lo.
Contoh di Python:
adaDuit = True
adaWaktu = False
adaTemen = True
if adaDuit and (adaWaktu or adaTemen):
print("Kalau lo punya duit dan minimal ada waktu atau ada temen yang bisa ngechills, baru deh nongkrong lanjut.")
else:
print("Kalau nggak, mending di rumah aja, hemat cuy!")
Kalau lo punya duit dan minimal ada waktu atau ada temen yang bisa ngechills, baru deh lanjut. Kalau kaga, mending di rumah aja, ngoding!.
Kayak di matematika yang punya aturan operasi (kayak perkalian dulu baru penjumlahan), operator logika juga punya urutan prioritas:
Kalau lo bingung, bisa pakai tanda kurung ()
buat ngejelasin urutan eksekusi biar lebih jelas.
Contoh di JavaScript:
let x = true, y = false, z = true;
let hasil = x && !y || z;
console.log(hasil); // Output: true
!y
dieksekusi dulu (true
), lalu x && true
(true
), terakhir true || z
tetap true
.
Biar nggak salah paham, perhatikan beberapa kesalahan yang sering dilakukan.
Lupa tanda kurung:
let hasil = true && false || true; // Bingung? Pakai kurung biar jelas!
let hasilFix = true && (false || true);
Menggunakan = (assignment) alih-alih == (perbandingan):
if (x = true) { // Salah, ini malah mengubah nilai x
console.log("Gas terus!");
}
Lupa kalo 0, null, undefined, dan "" dianggap false dalam JavaScript:
if (0) { // Ini nggak bakal jalan karena 0 dianggap false
console.log("Ini nggak muncul!");
}
Operator logika itu kayak otaknya kode, yang bikin program bisa mikir dan mutusin sesuatu. Dengan AND, OR, dan NOT, lo bisa bikin kondisi yang lebih kompleks dan fleksibel. Jangan lupa soal prioritas operator biar nggak salah eksekusi.
Kalau lo baru belajar pemrograman, sering-sering latihan pakai operator logika di kode biar makin paham. Happy coding bro!.